Profil Desa Langkap

Ketahui informasi secara rinci Desa Langkap mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Langkap

Tentang Kami

Desa Langkap di Kecamatan Bumiayu, Brebes, merupakan pusat ekonomi lokal yang dinamis, bertumpu pada sektor UMKM olahan hasil bumi seperti keripik pisang dan gula kelapa. Dengan dukungan pemerintah desa yang aktif, Langkap terus berkembang sebagai desa ma

  • Sentra UMKM Berbasis Pertanian

    Desa Langkap dikenal luas sebagai pusat industri rumah tangga yang mengolah hasil pertanian lokal, terutama pisang, melinjo, dan kelapa, menjadi produk bernilai jual tinggi

  • Lokasi Strategis dan Dinamis

    Berada hanya 1,5 km dari pusat kota Kecamatan Bumiayu, Desa Langkap memiliki aksesibilitas tinggi yang mendukung pergerakan barang, jasa, dan pertumbuhan ekonomi

  • Pemerintahan Desa Progresif

    Melalui BUMDes yang aktif dan berbagai program pembangunan, Pemerintah Desa Langkap menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalkan potensi desa

XM Broker

Terletak strategis di sisi timur denyut nadi Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Desa Langkap menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dan berdaya saing. Hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pusat kota, desa ini bukan sekadar pemukiman padat penduduk, melainkan sebuah ekosistem ekonomi kreatif yang bertumpu pada kearifan lokal. Dengan lanskap perbukitan hijau dan hamparan sawah yang subur, Desa Langkap memadukan pesona agraris dengan semangat kewirausahaan warganya, menjadikannya salah satu desa paling prospektif di wilayah Brebes bagian selatan.

Desa Langkap secara aktif menggerakkan roda perekonomiannya melalui sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang inovatif, khususnya dalam pengolahan hasil bumi. Didukung oleh pemerintah desa yang progresif dan partisipasi masyarakat yang tinggi, Langkap terus berupaya mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki, dari pertanian hingga layanan masyarakat. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Langkap, mulai dari kondisi geografis dan demografis, geliat ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan dan pembangunan yang sedang berjalan.

Geografi dan Demografi

Desa Langkap secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Luas total wilayah desa ini mencapai 435,55 hektare atau sekitar 4,36 kilometer persegi. Wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian berupa sawah dan perkebunan, serta area pemukiman yang terus berkembang seiring laju pertumbuhan penduduk. Secara geografis, Desa Langkap berbatasan langsung dengan beberapa desa lain yang menopang interaksi sosial dan ekonomi. Di sebelah barat dan selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Kalierang. Sementara di sebelah timur, Langkap bersebelahan dengan Desa Cilibur, dan di sisi utara berbatasan dengan Desa Adisana.

Berdasarkan data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Langkap tercatat sebanyak 10.587 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk di desa ini tergolong tinggi, yakni mencapai sekitar 2.428 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Langkap merupakan salah satu pusat pemukiman yang signifikan di Kecamatan Bumiayu. Struktur demografi yang padat ini menjadi tantangan sekaligus potensi. Di satu sisi, dibutuhkan pengelolaan tata ruang dan layanan publik yang efisien. Di sisi lain, sumber daya manusia yang melimpah menjadi modal utama penggerak sektor ekonomi, terutama industri padat karya skala rumahan yang menjadi tulang punggung desa.

Perekonomian Desa yang Berbasis Kerakyatan

Roda perekonomian di Desa Langkap berputar kencang berkat sinergi antara sektor pertanian dan industri pengolahan skala rumah tangga. Tanah yang subur menghasilkan berbagai komoditas pertanian andalan seperti padi, jagung, palawija, pisang, melinjo, dan kelapa. Namun keunggulan utama desa ini tidak hanya terletak pada produksi bahan mentah, tetapi pada kemampuan warganya untuk menciptakan nilai tambah melalui pengolahan. Tiga produk UMKM yang telah menjadi ikon Desa Langkap yakni keripik pisang, emping melinjo, dan gula kelapa atau gula jawa.

Kepala Desa Langkap, Mustolih, dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya sektor ini. "Kripik pisang, emping melinjo, dan gula kelapa menjadi andalan usaha warga Langkap saat ini," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan usaha turun-temurun yang terus dipertahankan dan dikembangkan karena manfaatnya yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan. "Manfaatnya cukup jelas, hasil kebun seperti pisang dan melinjo menjadi lebih tinggi keuntungannya ketika dijual dalam bentuk makanan olahan," tambah Mustolih.

Pemerintah desa pun tidak tinggal diam. Berbagai program pelatihan dan peningkatan kapasitas terus digulirkan untuk para pengrajin. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, dan jangkauan pemasaran agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Selain industri pengolahan makanan, sektor peternakan seperti kambing, sapi, kerbau, dan ayam juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi banyak keluarga.

Peran Sentral Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Untuk melembagakan dan mengakselerasi potensi ekonomi desa, Pemerintah Desa Langkap mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes Langkap tidak hanya berfokus pada satu bidang, tetapi merambah ke berbagai unit usaha yang menjawab kebutuhan riil masyarakat. Unit usaha simpan pinjam menjadi salah satu pilar utama, menyediakan akses permodalan yang mudah bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Selain di sektor keuangan, BUMDes Langkap juga mengambil peran dalam peningkatan kualitas lingkungan dan layanan publik. Unit usaha pengelolaan sampah dengan armada "mobil sampah" menjadi solusi konkret atas isu kebersihan di wilayah padat penduduk. Layanan ini memastikan sampah warga terangkut secara rutin dan dikelola dengan baik. Di samping itu, BUMDes juga mengoperasikan unit transportasi angkutan barang dan orang, yang tidak hanya mempermudah mobilitas warga ke pasar atau pusat kota, tetapi juga menjadi sumber pendapatan asli desa yang berkelanjutan. Keberadaan BUMDes yang aktif ini menunjukkan visi pemerintah desa dalam membangun kemandirian ekonomi dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Sejarah dan Tata Kelola Pemerintahan

Menurut catatan sejarah lokal dan cerita tutur yang berkembang di masyarakat, nama Desa Langkap memiliki akar sejarah yang unik. Konon, asal-usul namanya berkaitan dengan kisah pengembaraan seorang adipati dari Kerajaan Majapahit. Cerita rakyat ini menjadi bagian dari identitas budaya desa yang terus dilestarikan. Secara administratif, Desa Langkap mulai terbentuk sebagai sebuah satuan pemerintahan sekitar tahun 1940-an dan telah dipimpin oleh beberapa kepala desa secara silih berganti.

Saat ini, pemerintahan desa dijalankan secara solid di bawah kepemimpinan Kepala Desa Mustolih, yang telah menjabat selama beberapa periode. Komitmen pemerintah desa terhadap pembangunan tecermin dalam berbagai program yang telah dan sedang dilaksanakan. Dalam sebuah Musyawarah Desa (Musdes) untuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), Mustolih menyatakan bahwa realisasi pembangunan yang bersumber dari Dana Desa terus menunjukkan progres signifikan setiap tahunnya, mencakup pembangunan infrastruktur fisik di seluruh wilayah Rukun Warga (RW).

Transparansi dan partisipasi publik menjadi kunci dalam tata kelola pemerintahan. Penyaluran bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dilaksanakan secara cermat dan tepat sasaran. "Kami berharap bantuan ini dapat memberikan sedikit bantuan dan harapan bagi keluarga penerima. Kondisi sulit tidak selalu berlangsung lama, dan dengan dukungan bersama, kami yakin dapat melewati masa-masa sulit ini," tutur Mustolih saat kegiatan penyaluran bantuan. Komitmen ini menunjukkan bahwa pemerintah desa hadir tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam jaring pengaman sosial bagi warganya.

Potensi Masa Depan dan Arah Pembangunan

Dengan fondasi ekonomi kerakyatan yang kuat, sumber daya manusia yang melimpah, dan tata kelola pemerintahan yang responsif, Desa Langkap memiliki prospek cerah di masa depan. Arah pembangunan desa ke depan diperkirakan akan terus berfokus pada penguatan sektor UMKM melalui digitalisasi pemasaran, peningkatan standar produk, dan perluasan akses pasar. Diversifikasi produk olahan hasil pertanian lainnya juga menjadi peluang yang dapat digarap lebih lanjut.

Di bidang pariwisata, meskipun belum terkelola secara profesional, keindahan alam perbukitan dan persawahan yang dimiliki Desa Langkap menawarkan potensi pengembangan wisata alam atau agrowisata. Beberapa lokasi seperti "Bukit Dealova" dan "Candi Pancurawis" yang disebut-sebut oleh warga lokal bisa menjadi embrio destinasi wisata baru jika dikembangkan dengan serius.

Pada akhirnya, Desa Langkap merupakan contoh nyata sebuah desa yang berhasil mengubah tantangan menjadi peluang. Kepadatan penduduk diimbangi dengan produktivitas ekonomi, keterbatasan lahan pertanian diatasi dengan kreativitas industri pengolahan, dan lokasi yang dekat dengan pusat kota dimanfaatkan secara maksimal untuk akselerasi pertumbuhan. Dengan terus menjaga sinergi antara pemerintah desa dan warganya, Desa Langkap siap melangkah lebih jauh sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Brebes.